Jumat, 06 Maret 2009

"Aku mendua!"

kata Tika, temanku anak FTMD ITB yang kayak cowok,ups,he2. Teman seperjuangan di Boulevard, unit yang kita ikutin bareng, teman yang juga bisa diajak ngobrol dengan bahasa Jawa, karena asalnya dia yang dari Semarang.

Sore pas di sekre panpel, berhubung aku bolos kumpul Boulevard, mendadak dia bilang kalo aku udah mendua, tak lagi lagi setia sama Boulevard. Entah maksudnya apa, nanti deh kutanya, yang penting aku senang dia bilang begitu, walaupun aku nggak tahu apakah itu berarti sebuah pengharapan besar agar aku setia sama Boulevard, tapi banyak juga pembelaan yang akan kuberikan kalo memang benar itu sebuah kritikan.

Memang sebelumnya aku sempat dicalonkan buat menjabat jadi Redaktur Artistik yang wow!, cukup hebat juga disandang. Tentunya dengan pertanggungjawaban dibaliknya. Mungkin dari situ aku diharapkan untuk lebih. Tapi setelah sekarang tidak jadi memegang jabatn tersebut, dan aku yang menurun gairah ber-Boulevard-ku, bukan berarti itu menunjukkan memang aku payah, dan untungnya aku tidak menjabat Redaktur Artistik. Tapi, automatically pikiranku merasa bahwa setelah tidak terpilih, aku langsung mengartikan bahwa berarti aku bisa lebih mempunyai kesempatan untuk mencari ilmu dan mengembangkan wawasan di luar sana. Bukan berarti aku kecewa karena tidak terpilih, bukan karena aku memang tidak pantas,terbukti dengan ini. Tidak! Aku hanya pengen memanfaatkan waktu ini, bila nantinya aku dicalonkan kembali dan terpilih, aku sudah tidak lagi "terbang" keluar dan aku siap benar2 fokus disitu.

Itulah pikiranku sampai sekarang. Dan aku yakin dengan pikiranku.
Pikiran yang kuikuti dengan langkah perlahan, pasti, tanpa meninggalkan Boulevard di belakang.

Itulah Tika, makasih buat kritikan yang spontan, singkat, lugas, tetapi termakna jujur sekali. Dengan kritikan itu, two thumbs up friends...u make me awake with my steps...

Mudah2an kelak kita terus bersama - sama di Boulevard, dan membuatnya besar...

:)

Tidak ada komentar: